Sinergi Penelitian Dasar dan Terapan untuk Membangun Ketahanan Individu dan Komunitas

Sinergi Penelitian Dasar dan Terapan untuk Membangun Ketahanan Individu dan Komunitas

 

Prof. dr. David Handojo Muljono, SpPD, FINASIM, FAASLD, PhD.

Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman,

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Kuliah Inaugurasi Anggota AIPI Baru

Komisi Ilmu Kedokteran

Akadem Ilmu Pengetahuan Indonesia

Jakarta, 30 September 2021

 

Keseimbangan Ekologi Riset Kesehatan

         Spektrum pelayanan kesehatan adalah ruang lingkup memahami suatu penyakit secara integratif berdasarkan perjalanan penyakit, perangkat filosofi pelayanan, perangkat epistemiologis pelayanan, dan perangkat aksiologis pelayanan. Kejadian penyakit merupakan suatu proses alamiah yang bergerak dari risiko dasar menuju manifestasi klinik, melingkupi penyakit infeksi dan penyakit metabolik. Perjalanan penyakit infeksi menguak sebagai infeksi primer, infeksi sekunder dan juga bermanifestasi sebagai infeksi ganda, dengan kompleksitas penyakit infeksi yang berkembang membuka perspektif dinamis terhadap pola ini. Sedangkan penyakit metabolik (sindroma metabolik) diantaranya meliputi diabetes tipe 2, penyakit jantung koroner, dan kecataan lainnya, merupakan penyakit tidak menular yang menjadi ancaman kesehatan global.

WHO mendefinisikan sindroma metabolik sebagai kondisi patologis yang ditandai dengan obesitas perut, resistensi insulin, hipertensi, dan hiperlipidemia. Dua elemen dasar yang menyebarkan penyakit ini adalah elemen gaya hidup dan elemen lingkungan hidup. Elemen gaya hidup adalah konsumsi makanan cepat saji tinggi kalori rendah serat dan penurunan aktivitas fisik akibat transportasi mekanis dan bentuk aktivitas waktu luang yang menetap. Elemen lingkungan hidup meliputi perencanaan kota yang dapat mendorong gaya hidup aktif, mensubsidi konsumsi biji bijian, mengenakan pajak makanan ringan berkalori tinggi, dan membatasi iklan media tentang makanan yang tidak sehat. Dengan demikian, meningkatnya penyakit metabolik merupakan tantangan tersendiri terhadap penyakit infeksi untuk memformulasikan kembali pendekatan klinis dan diagnostik. Kita perlu melihat dalam gerbang besar, tidak semata perjalanan klinis, perlu dibuka melihat setiap penyakit komorbid ataupun kondisi imunokompromais dalam tataran yang lebih luas dan komprehensif, bahwa penyakit yang terkait dengan komorbid (DM, hipertensi, usia lanjut dan autoimun) memiliki karakterisasi yang khas dalam proses inflamasi, layaknya suatu inflamasi kronis.

Filosofi pelayanan kesehatan merupakan nilai luhur dan konsep berpikir yang berpijak kepada keselamatan pasien, mutu dan kualitas kesehatan yang lebih baik, mencakup nilai science of human being, yaitu mengembangan empati pelayanan melalui pencukupan fasilitas, SDM, sistem yang didukung kecepatan - ketepatan diagnostik, terapeutik, dan edukasi berkesinambungan. Perangkat filosofi pelayanan kesehatan merujuk kepada etika pelayanan yang memuat prinsip nilai dasar kejujuran dan kebenaran merujuk kepada nilai universal konsep hidup sehat, yaitu sehat jasmani, mental dan sosial, dengan harapan terbangunnya nilai paradigmatik pelayanan kesehatan sebagai tumpuan fungsi pelayanan kesehatan berjalan dengan tepat dalam konsultasi, kecepatan penanganan dan pengelolaan pasien dengan sistem integrasi digitalisasi jalur pemeriksaan penunjang.

Pendekatan integratif filosofi pelayanan kesehatan dan perjalanan penyakit adalah merangkum data dasar penyakit bertumpu spirit dan keberlanjutan Ekologi Riset dalam bentuk epidemiologi genomik dan SNPs, surveilans molekuler, imunologi dan epidemiologi, prediksi dan prevensi penyakit infeksi dan metabolik sebagai beban penyakit (disease burden) sebagai titik tolak penilaian risiko (predisposisi genetik, alkohol, merokok, HBV dan HIV) yang berkelindan dengan waktu, biaya dan reversebilitas.

Komentar

0 Komentar