Strategi Pencegahan, Skrining dan Manajemen Karsinoma Kolorektal Awitan Dini di Indonesia
- Administrator
- Senin, 29 September 2025 04:45
- 78 Lihat
- Buku Inovasi

“Strategi Pencegahan, Skrining dan Manajemen Karsinoma Kolorektal Awitan Dini di Indonesia”
Prof. Kiki Lukman
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran
Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan jenis kanker ketiga yang paling sering didiagnosis dan menjadi penyebab kematian kedua akibat kanker didunia. Berdasarkan data GLOBOCAN tahun 2022, terdapat sekitar 20 juta kasus kanker baru di seluruh dunia, dengan karsinoma kolorektal menyumbang sekitar 9,6% dari total kasus tersebut. Di kawasan Asia, karsinoma kolorektal juga menjadi salah satu kanker yang paling sering didiagnosis.
. Menurut data Globocan 2020 insidens KKR adalah 12,8 per 100.000 penduduk dewasa dan terdapat 34.189 kasus baru setiap tahunnya di Indonesia, yang merupakan 8,6% dari total kasus kanker baru di Indonesia. Tingkat mortalitas atau kematian akibat karsinoma kolorektal di Indonesia mencapai 9,5% dari seluruh kasus yang ada. Fenomena ini terjadi akibat sebagian besar penderita berobat ke fasilitas kesehatan pada stadium lanjut. Faktor penyebab lainnya adalah program skrining pada populasi dan kelompok risiko tinggi belum berjalan dan upaya-upaya pencegahan masih sangat sedikit dilakukan.
Sejak tahun 1990 dan dalam tiga dekade terakhir insidens KKR pada usialebih dari 50 tahun (LOCRC= Late Onset Colorectal Cancer) telah menurunsecara signifikan di negara-negara maju yang telah menjalankan programskrining pada populasi dan kelompok masyarakat risiko tinggi, serta perubahan gaya hidup sehat. Hal ini terjadi karena deteksi dini adenoma dan KKR dapat dilakukan sehingga polipektomi adenoma dan surveilens telah efektif menurunkan insidensnya. Hal yang berbeda terjadi pada pasien KKR usia awitan dini (EOCRC= Early Onset of Colorectal Cancer) yaitu di bawah usia 50 tahun. Sejak tiga dekade terakhir telah terjadi peningkatan kasus pada kelompok ini dan menjadi perhatian global, baik di berbagai negara industri maju maupun negara berkembang. Hal ini juga akan menjadi beban signifikan bagi kesehatan masyarakat dan pelayanan kanker global. Semula proporsi kelompok EOCRC hanya 2 – 8 % dari keseluruhan kasus KKR.Sebagian besarnya merupakan jenis sindroma herediter dan riwayat keluarga dengan KKR.
Sebagai salah satu rumah sakit pusat rujukan nasional dan salah satu pusat pendidikan sub spesialis bedah digestif di Indonesia serta terletak di Provinsi Jawa Barat yang memiliki populasi hampir 50 juta jiwa (18 % dari jumlah penduduk Indonesia), kami melaksanakan berbagai riset sejak dua dekade yang lalu dan menyusun Peta Jalan Penelitian KKR awitan dini dalam kelompok kerja Karsinoma Kolorekal di Fakultas Kedokteran UNPAD dan RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung. Semua kegiatan ini dilaksanakan dengan basis data register KKR dan bank jaringan di pusat penelitian KKR kami. Diharapkan upaya ini akan memberikan kontribusi di dalam menurunkan insidensi KKR dan memberikan luaran pelayanan KKR di Indonesia yang lebih baik.
Download PDF Strategi Pencegahan, Skrining dan Manajemen Karsinoma Kolorektal Awitan Dini di Indonesia